Boven Digoel, - Satgas Yonif 144/Jaya Yudha telah melaksanakan operasi patok batas di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, tepatnya di Kampung Inggibit, Distrik Inggibit, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan. Daerah itu, berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini.
Operasi yang dimulai pada Jumat (24/01/2025) itu bertujuan untuk memastikan kejelasan dan keakuratan batas wilayah antara kedua negara, serta memperkuat pengawasan terhadap aktivitas perbatasan.
Dansatgas Letkol Inf Eko Siswanto, S, Hub.Int, mengatakan operasi patok batas itu adalah salah satu bagian dari tugas TNI, khususnya Satgas Yonif 144/Jaya Yudha untuk memastikan bahwa patok-patok batas yang ada tidak bergeser dan tetap terpelihara dengan baik.
Kegiatan itu juga penting untuk mendukung diplomasi Indonesia di tingkat internasional, khususnya dengan negara tetangga Papua Nugini. “Kami terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan perbatasan. Selain itu, keberadaan patok batas yang jelas sangat penting untuk menghindari terjadinya sengketa wilayah dan memperkuat kerjasama bilateral dengan Papua Nugini, ” ujar Dansatgas.
Selama pelaksanaan operasi patok batas itu, Satgas Yonif 144/Jaya Yudha bergerak secara bertahap sepanjang perbatasan, melakukan pengecekan dan pemeliharaan patok-patok yang ada, serta memasang patok-patok baru di beberapa titik yang masih memerlukan penandaan.
Baca juga:
Dandim 0824/Jember Bersepeda Untuk Kebugaran
|
Proses tersebut tidak hanya melibatkan pengecekan fisik, tetapi juga dilakukan pemetaan ulang dan koordinasi dengan pihak Papua Nugini guna memastikan kesepahaman kedua negara dalam hal batas wilayah.
Selain itu, keberadaan Satgas Yonif 144/Jaya Yudha di wilayah perbatasan juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.
Satgas Yonif 144/Jaya Yudha, juga memberikan bantuan sosial dan melakukan pendekatan dengan warga setempat untuk meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Papua Nugini.
“Diharapkan, operasi ini dapat mengurangi potensi konflik di wilayah perbatasan dan semakin mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, sekaligus memperkuat pertahanan negara di sektor perbatasan, ” pinta Dansatgas. (*)